Pendapatan Operator Per Pelanggan Rp 20 Ribu

sekedar copy paste saja biar orang-orang pada tahu
TEMPO.CO , Jakarta- Meski jumlah pelanggan telepon seluler di Indonesia hingga 2011 mencapai 250 juta pengguna, melebihi jumlah penduduk, nyatanya pertumbuhan industri telekomunikasi seluler sepanjang tahun lalu cenderung stagnan.

Pendapatan operator seluler justru semakin menurun. Itu bisa dilihat dari pendapatan rata-rata per pelanggan (ARPU) yang hanya sekitar Rp 20 ribu per bulan.

“Lebih mahal biaya parkir motor Anda,” kata Ketua ATSI Sarwoto Atmosutarno saat konferensi pers Proyeksi Industri Telekomunikasi 2012 di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Jumat, 13 Desember 2012.

Menurut Sarwoto, pendapatan yang diperoleh operator seluler hingga kuartal ketiga tahun 2011 lalu lalu sebesar Rp 60 triliun. “Tapi itu belum menghitung cost yang dikeluarkan dan EBITDA, sehingga net profit-nya makin menurun,” kata Sarwoto, yang juga Direktur Utama Telkomsel.

EBITDA adalah laba bersih ditambahkan kembali dengan beban bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. Untuk mengatasi pendapatan yang makin menurun tersebut salah satunya adalah dengan menambah volume pengguna layanan. “Dengan begitu pendapatannya naik,” katanya.

Sepanjang 2011 lalu tercatat pelanggan seluler di Tanah Air mencapai 250 juta pengguna dengan trafik 180 miliar menit percakapan suara, 260 miliar unit pengiriman pesan pendek, dan 27 ribu terabita transaksi data.

Ke depan, operator seluler menginginkan adanya model bisnis yang baru berkaitan dengan makin meningkatnya pelanggan layanan data. Pada 2011 lalu tercatat ada 70 juta pelanggan data dan broadband. Naik lebih dari 100 persen dibandingkan 2010.

Dia mencontohkan nantinya kalangan operator bisa menitipkan akses data ke sebuah kedai kopi, tempat banyak orang mengakses data. "Kalau akses data mahal, kami bisa titipkan ke kedai seperti Starbucks," katanya.

No comments:

Post a Comment